Sabtu, 04 September 2010

Virus Hiv Menyerang Dua Tipe Sel Pada Wanita Secara Simultan

Para peneliti telah mengembangkan metode yang lebih baik untuk memahami bagaimana virus HIV masuk ke dalam tubuh wanita saat melakukan hubungan seks. Penemuan ini diharapkan dapat melindungi para wanita yang lebih rentan terserang virus HIV dibandingkan dengan laki-laki saat melakukan hubungan seks vaginal.
Penemuan tim peneliti AS menunjukkan bahwa HIV menyerang dua tipe sel pada kulit vagina manusia. Dengan penemuan ini diharapkan menjadi terobosan besar bagi para ilmuwan untuk menciptakan obat melawan infeksi virus tersebut. Tim riset yang dipimpin oleh Julie McElrath (University of Washington, Seattle) ingin mengetahui sebenarnya apa yang terjadi ketika wanita terkena virus HIV saat melakukan hubungan seks, cara yang paling umum untuk wanita kontak dengan virus.



Kulit vagina merupakan barier (pelindung) pertama terhadap virus HIV. Florian Hladik (University of Washington) juga mengamati kulit vagina dengan menggunakan perlakuan kimiawi untuk memisahkan lapisan terluar vagina dari jaringan dasarnya. Lapisan ini kemudian didedahkan pada virus HIV yang yang terlebih dahulu diberi penanda warna. Hal ini digunakan untuk melihat sel manakah yang dinfeksi oleh virus.

Dua Tipe Sel Sekaligus

Dalam waktu dua jam, HIV menyerang sel imun yang dikenal dengan CD4 + Sel T dan menginfeksi hampir setengah dari jumlah sel tersebut. Pada saat bersamaan, virus tersebut juga menginfeksi sel-sel lain yang terlibat dalam sistem imun seperti sel-sel Langerhans, akan tetapi mekanisme infeksi virus pada sel-sel ini masih belum diketahui dengan pasti. Penemuan ini sangat penting karena selama ini para ilmuwan tidak yakin apakah HIV langsung atau tidak menginfeksi CD4 + sel T di dalam vagina. Ron Veazey, ahli patologi Tulane National Primate Research Center, Covington, Louisiana yang meneliti virus yang serupa pada monyet mengatakan bahwa HIV menginfeksi kedua tipe sel tersebut secara simultan, CD4 + sel T dan sel-sel Langerhans cells.

Penemuan bahwa virus menginfeksi sel-sel T dan sel-sel Langerhans dapat digunakan untuk menentukan mikrobisida untuk melindungi wanita dari infeksi HIV. Mikrobisida biasanya berbentuk krem atau gel untuk memblok serangan HIV pada tubuh wanita. Akan tetapi, sejauh ini tiga jenis mikrobisida yang dicoba pada wanita berakhir dengan kegagalan. Salah satu produk, dinamakan Savvy, gagal melindungi wanita dari virus. Dua produk lainnya malah meningkatkan resiko infeksi virus pada wanita. Dari hasil trsebut, salah satu produk, Ushercell, telah ditarik dan tidak digunakan lagi dalam percobaan sejak 31 Januari 2007. Para ilmuwan saat ini terus mengupayakan pengembangan suatu mikrobisida untuk memblok infeksi virus pada sel T.

Sumber: Nature

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pembelajaran Berdiferensiasi

  Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu m...