Pemerintah berencana akan menguji kompetensi terhadap seluruh guru pada akhir
November tahun ini. Ujian ini dilakukan sebagai pemetaan terhadap kompetensi
yang dimiliki guru. Ujian akan digelar di sebanyak 5.000 tempat uji kompetensi
(TUK).
Direktur
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Sumarna Surapranata
menyampaikan, selama ini pemerintah baru memiliki potret uji kompetensi guru
(UKG) terhadap 1,6 juta guru. Dari jumlah tersebut, kata dia, hanya 192 orang
yang kompetensinya di atas 90. "Akhir November akan menguji seluruh guru
tanpa kecuali," katanya saat memberikan keterangan pers di Kemendikbud,
Jakarta, Senin (7/10/2015).
Sumarna
mengatakan, dengan ujian ini akan diketahui kemampuan guru. Bagi guru yang
kompetensinya kurang, kata dia, akan diberikan pembekalan melalui pengembangan
profesi berkelanjutan. "Tidak melulu tatap muka, tetapi bisa daring,"
katanya.
Guru-guru akan
dikelompokkan sesuai kemampuannya mengacu pada hasil ujian tersebut. Mereka
yang meraih skor tinggi cukup mengikuti pembekalan wajib selama 4-10 jam.
Sementara yang meraih skor kurang akan lebih banyak jumlah jamnya.
Sumarna
menyebutkan, saat ini rata-rata nilai UKG 4,7. Target renstra tahun ini, kata
dia, rata-rata nilai UKG 5,5. "Nanti tahun 2019 rata-rata kompetensi guru
8,0," katanya.
Untuk
mencapai target tersebut, lanjut Sumarna, berbagai macam perlakuan dilakukan
terhadap guru. Namun demikian, kata dia, peningkatan kompetensi guru bukan
melulu tugas pemerintah, tetapi kewajiban individu guru juga ada. "Target
kita adalah melakukan ujian terhadap mereka dan akan dilakukan peningkatan
kompetensi.
Sumber : http://www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/siaranpers/4609